Sabtu, 28 Februari 2015

Nutrisi ibu hamil,,,tak perlu mahal untuk makanan bergizi...


Manjakan buah hati dengan Varian makanan :)


ketahui penyebabnya,, karena kehamilan itu sebuah anugerah terindah...


Udah menikah selama 1 tahun atau lebih namun belum dikaruniai momongan,,, don't be sad bunda,,,
positif aja dech,, mungkin belum waktunya,,,Terus ikhtiar minta sama ALLAH, mudah-mudahan segera dapat momongan...
karena wanita itu unik... 
ada baiknya bunda bersabar sambil menganalisa penyebabnya... karena setiap masalah itu pasti ada solusinya,,,jangan lupa libatkan suami untuk saling menguatkan dan saling melengkapkan...tidak perlu pertengkaran yang perlu itu kasih sayang dan kesabaran...

coba dech diread buat pasangan yang belum punya momongan,,,semoga bermanfaat...




1. Perhatikan usia produktif
Usia mampu mempengaruhi frekuensi produksi dari ovulasi dan kualitasnya pada wanita. Dengan menstruasi yang normal dan teratur namun tanpa kualitas yang baik dari sel telur atau hormon, maka akan mempengaruhi kurangnya kualitas proses pembuahan. Dengan memperhatikan usia produktif, anda pun dapat mengetahui frekuensi kehamilan. Pada laki-laki, usia prduktif adalah 40 tahun sedangkan pada wanita adalah 35 tahun. 

Selain itu, wanita memiliki masa yang paling subur dengan usia dari 19 hingga 26 tahun dengan kesempatan untuk hamil sekitar 50%. Bagi wanita dengan usia 35 sampai 39 tahun, maka kemungkinan kehamilan hanya sekitar 29%. Tentunya, kemungkinan kehamilan akan terus menurun seiring dengan meningkatnya usia. Sedangkan bagi pria dewasa berdasarkan studi yang dilakukan, kuantitas mani yang paling banyak adalah dari usia 30 sampai 35 tahun sedangkan terendah adalah di usia 55 tahun. Pada pria dewasa, daya sperma untuk membuahi sel telur yang terbaik adalah sebelum usia 25 tahun dan yang terendah adalah di usia lebih dari 55 tahun. 

2. Masalah kesuburan pria
Salah satu penyebab susahnya mendapat keturunan adalah adanya masalah pada kesuburan pria. Berdasarkan penelitian, 1/3 penyebab tidak mendapat keturunan dikarenakan masalah infertilitas pria. Berbeda dengan kesuburan wanita yang biasanya ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur dan tampak jelas, pria memiliki masalah kesuburan yang sulit untuk dideteksi. 
Ada juga masalah hormonal seperti misalnya pertumbuhan abnormal di area rambut kelamin, libido rendah atau indikasi lain yang menunjukkan disfungsi seksual. Resiko lainnya penyebab infertilitas pria adalah obesitas, usia lanjut yakni di atas 40 tahun, infeksi penyakit seksual menular, minuman keras, obat kimia dan juga rokok. 

Ada banyak hal yang perlu diketahui dalam masalah kesuburan pria misalnya, saat cairan mani tidak terdapat sperma, jumlah sperma yang rendah (harusnya terdapat 40 juta sperma per ejakulasi), sperma berbentuk abnormal lebih banyak, daya berenang sperma untuk mendekati dan membuahi sel telur kurang, sperma yang tak bergerak dan juga masalah seksual lainnya. 

Namun, dari berbagai penelitian, penyebab paling umum adalah varicoceles, yakni varises vena terletak dalam skrotum atau telur penis. Varises ini menunjukkan adanya pembuluh darah yang membengkak sehingga proses pembentukan sperma menjadi rendah karena kurangnya oksigen dan meningkatknya suhu di sekitar buah zakar.

3. Adanya gangguan kesehatan
Gangguan kesehatan yang muncul dapat menyebabkan kemandulan baik pria ataupun wanita sepertihalnya penyakit diabetes atau tiroid. Bahkan, penyakit seksual juga dapat mempengaruhi kesuburan. 

4. Riwayat kesehatan 
Ada beberapa faktor yang membuat anda tidak juga hamil terutama dikarenakan adanya riwayat kesehatan. Seseorang dengan penyakit seksual seperti Gonore atau Chlamydia, infeksi rahim karena keguguran atau aborsi, usus buntu yang pecah, operasi di sekitar perut dan kehamilan di luar rahim merupakan riwayat kesehatan yang akan membuat resiko kehamilan lebih rendah. 

5. Tuba falopi yang tersumbat 
Saluran tuba falopi akan membuat sel telur mudah mencapai rahim. Jika kedua atau bahkan salah satu tuba falopi tersumbat, tentunya sel telur tidak mempunya jalan mencapai rahim sehingga sperma tidak mampu mencapai sel telur. Dengan demikian, pembuahan yang seharusnya terjadi menjadi gagal dan kehamilan pun tidak dapat terjadi. 

Untuk mendiagnosis adanya tuba falopi yang tersumbat, biasanya dibutuhkan x-ray khusus yakni HSG atau hysterosalpingogram. Dokter akan menggunakan pewarna melalui leher rahim dengan tabung kecil. Kemudian, dokter akan mengambil hasil x-ray dari panggul pasien. Radang panggul atau pelvic inflammatory disesase merupakan penyebab umum dari tersumbatnya tuba falopi yang merupakan hasil dari penyakit transmisi seksual namun tidak semuanya menular. 

6. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yaitu suatu keadaan yang mengakibatkan kesuburan wanita terganggu. Hal tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan produksi hormon androgen. Dimana keadaan ini biasanya ditandai oleh siklus datang bulan yang terganggu.

7. Endometriosis
Endometriosis merupakan suatu keadaan dimana sel-sel yang seharusnya berada di dalam rahim, tumbuh di luar rahim. Biasanya keadaan ini dapat mempengaruhi fungsi beberapa organ seperti telur, indung telur, saluran telur, rahim, fungsi sperma. Selain itu, endometriosis dapat menggangu keseburan wanita bahkan mengakibatkan kerusakan rahim. 

8. Pengobatan Kanker
Bagi pengidap kanker, menjalani pengobatan seperti radioterapi (ataupun yang lainnya), adalah suatu pilihan yang sulit. Jika tidak melakukannya, maka ia akan terus digerogoti penyakit tersebut. Sedangkan jika tetap dilakukan, hal tersebut dapat dapat menganggu kesuburan. Untuk itu, sebelum menjalani terapi, ada baiknya ada menanyakan hal-hal terkait effek samping dari pengobatan tersebut. Beradasarkan suatu penelitian, proses radiasi pada pengobatan kanker dapat mengurangi kesuburan, baik itu pada pria maupun wanita. Walaupun tergantung pada organ mana yang disinari.  

9. Adhesi pelvis
Adhesi pelvis didefinisikan sebagai jaringan parut yang terbentuk setelah operasi panggul, usus buntu yang dapat mengganggu kesuburan. Adhesi pelvis dapat mengubah struktur saluran tuba, sehingga sulit untuk telur wanita melakukan perjalanan melalui saluran tersebut.

10. Masalah tiroid
Hipertiroidisme merupakan suatu keadaan dimana kelenjar tiroid terlalu aktif. Sedangkan tiroid hipotiroidisme, adalah kondisi yang disebabkan oleh tiroid kurang aktif. Keduanya dapat menyebabkan masalah infertilitas (ketidaksuburan) pada wanita. Sehingga mereka tak kunjung hamil.

11. Gaya Hidup dan Pola Makan yang Tidak Teratur
Gaya hidup seperti sering tidur terlalu larut malam, terbiasa mengkonsumsi obat-obatan terlarang, merokok dsb, merupakan kebiasaan buruk yang harus segera Anda tinggalkan. Karena hal tersebut dapat menganggu kesehatan tubuh dan kesuburan Anda. 

Read Mengenai DIFTERI youkk...



Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan. Lebih sering menyerang anak-anak. Penularan difteri biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung. Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu:
1. Infeksi Ringan.
bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.
2. Infeksi Sedang
bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.
3. Infeksi Berat
bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jan tung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).
Cara Penularan Difteri
Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet) dan selain itu bisa ditularkan juga melalui makanan yang terkon taminasi.
Gejala Penderita Difteri
Difteri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas. Anak yang terinfeksi kuman Difteri setelah 2-4 hari akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, diantara nya:
1. Demam tinggi + 38 C
2. Nyeri telan
3. Pusing
4. Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudo membran).
5. Bengkak pada leher.
Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri menelan, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini disebab kan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. Jika tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebab kan reaksi peradangan pada jaringan saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati. Sel-sel jaringan yang mati bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat mengganggu masuknya udara pernapasan. Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. Gejalanya anak menja di sulit bernapas. Jika lapisan terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak dapat bernapas. Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.
Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan
kuman difteri. Kematian juga sering terjadi karena jantung menjadi rusak.
Pertolongan Pertama Pada Difteri
1. Pergi ke dokter bila ada gejala Difteri.
2. Ada gejala: dilakukan pemeriksaan Swab (hidung atau tenggorokan).
3. Hasil pemeriksaan akan di periksa di laboratorium. Bila terbukti hasil pemeriksaan positif maka bisa diberikan terapi oleh dokter.
Pencegahan Difteri
1. Memberikan kekebalan pada anak-anak dengan cara:
- Imunisasi DPT/HB untuk anak bayi. Imunisasi di berikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
- Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar (usia kurang dari 7 tahun). Imunisasi ini di berikan satu kali.
- Imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas.
2. Hindari kontak dengan penderita langsung difteri.
3. Jaga kebersihan diri.
4. Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga cuci tangan sebelum makan.
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
6. Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan segera memeriksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan terdekat.
Pertolongan terhadap difteri yang menyerang keluarga / teman:
1. Hindari kontak langsung dengan penderita difteri atau karier (pembawa) difteri.
2. Lakukan pemeriksaan kesehatan diri dan anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat.
3. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
4. Penderita Difteri atau karier agar menggunakan masker sampai sembuh.(*)
HIMBAUAN DARI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALANG:
1. Semua bayi usia kurang dari 1 tahun sudah harus mendapatkan 5 (lima) imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT, Hepatitis, Polio dan Campak
2. Masyarakat diharapkan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Bila ada masyarakat yang mengalami gejala seperti penyakit dipteri, secepatnya berobat ke pelayanan medis terdekat (Puskesmas atau Rumah Sakit)


Selengkapnya: http://www.lawangpost.com/read/pengertian-difteri-pencegahan-dan-pengobatannya/1438/#ixzz3T37Xu8YO
Lawang Post
Under Creative Commons License: Attribution

Chorioamnionitis

Korioamnionitis atau chorioamnionitis merupakan infeksi pada korion dan amnion. Infeksi ini berhubungan langsung dengan plasenta yang menjadi pelindung penting selama di dalam kandungan. Meskipun hanya terjadi pada 1-2 kehamilan akan tetapi harus tetap waspada karena akan berakibat fatal pada janin.Chorioamnionitis merupakan infeksi yang dapat menyusup melalui pembuluh plasenta yang akan mengganggu janin. Penyebabnya adalah bakteri seperti E.Coli dan grup B streptococi.
Ibu hamil yang memiliki riwayat kantung ketuban pecah sebelum waktunya atau dikenal dengan istilahh premature repture of the membrane yang akan meningkatkan risiko chorioamnionitis dan berisiko pada kantung plasenta sebelumnya. Hal ini tentu saja sangat membahayakan kesehatan janin karena plasenta merupakan sumber kehidupan pada janin di dalam kandungan.

Gejala Chorioamnionitis

Pada ibu hamil yang mengalami infeksi chorioamnionitis maka seringkali ibu mengalami demam dan detak jantung yang memburuk.Perubahan detak jantung tidak hanya pada ibu melainkan berpengaruh pada detak jantung janin. Ibu sering mengeluh rasa sakit pada bagian rahim dan merembes pada cairan plasenta yang akan menjadikannya bau busuk. Apabila plasenta tidak pecah akan dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya kelainan pada janin.
Dengan demikian gejala yang seringkali berhubungan dengan chorioamnionitis yaitu leukositosis kurang dari 15.000 sel/mm3. Kemudian denyut janting yang kurang dari 160 kali/menit bahkan frekuensi nadi ibu kurang dari 100 kali/menit. Ibu hamil sering mengeluhkan sakit saat tidak berkontraksi dan juga cairan amnion yang berbau.

Penyebab Chorioamnionitis

Penyebab dari terjadinya chorioamnionitis pada ibu hamil memang beragam, pola hidup yang tidak sehat dapat memicu risiko chorioamnionitis yang lebih tinggi pada ibu hamil. Ibu hamil yang pernah mengalami persalinan prematur akan mungkin memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu persalinan yang lama dan ketuban pecah lama dapat meningkatkan risiko chorioamnionitis. Adapula yang disebabkan karena bakteri patogen dan juga pola hidup yang tidak sehat seperti rokok dan alkohol.

Komplikasi Chorioamnionitis

Plasenta memiliki peranan penting untuk kehidupan bayi di dalam kandungan. Selama kehamilan plasenta yang akan membantu memasok kebutuhan bayi. Plasenta menjadi tempat pertukaran ekskresi dimana sisa metabolisme dan nutrisi yang didapatkan oleh ibu hamil. Dengan plasenta maka dapat mengeluarkan zat sisa metabolisme janin menuju aliran darah ibu yang dikeluarkan melalui ginjal.
Selain itu plasenta merupakan jalur nutrisi yang dapat memasok kebutuhan janin untuk tumbuh kembang. Plasenta terhubung dengan aliran darah ibu hamil yang sangat dipengaruhi dengan makanan yang ibu konsumsi. Perbaiki dengan kecukupan gizi dan nutrisi agar tidak memperburuk kondisi janin. 
Plasenta dapat memperkuat sistem imun sehingga memabntu janin terhindar dari infeksi bakteri dan virus. Sistem imun pada janin berasal dari ibu , apabila sistem imun ibu berkurang maka bayi juga akan mengalami gangguan. Terakhir plasenta memiliki fungsi untuk menjadi penyalur oksigen pada janin. Oksigen diperlukan oleh janin untuk perkembangan metabolisme yang berlangsung tiap sel ataupun jaringan. Kekurangan oksigen yang akan menyebabkan gangguan pada perkembangan janin.
Dengan mengetahui berbagai macam fungsi dari plasenta pada tumbuh kembang janin selama di dalam kandungan, sudah pasti sangat berhubungan dengan gangguan kesehatan apabila plasenta mengalami gangguan. Hal inilah yang memperburuk kondisi ibu yang mengalami chorioamnionitis.
Pada ibu yang terinfeksi chorioamnionitis sekitar 95-97% dapat terobati dengan pemberian antibiotik. Pada bayi yang lahir prematur lebih rentan terkena komplikasi yang lebih serius bahkan dapat menyebabkan bayi meninggal karena terjadi infeksi yang lebih serius. 
Sedangkan apabila chorioamnionitis terjadi pada awal kehamilan dan ibu tidak mengalami gejala apapun maka besar kemungkinan ibu mengalami bayi lahir prematur atau meninggal di dalam kandungan.

Pengobatan dan Pencegahan chorioamnionitis

Menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat memang saran yang terbaik. Meskipun seringkali klise, hanya saja ini benar adanya.Bagi ibu hamil kesehatan sangat penting. Terlebih menjaga janin di dalam kandungan. Infeksi yang terjadi pada plasenta akan berkaitan dengan kelahiran yang prematur. Bahkan bayi akan rentan terkena infeksi yang membahayakan keselamatan.
Penanganan dapat dilakukan dengan merujuk pasien ke rumah sakit. Kemudian dokter akan memberikan obat antibiotik dan terminasi kehamilan. Baik pada serviks yang matang dilakukan induksi persalinan dengan oksitosin atau apabila serviks sebelum matang dengan prostaglandin dan infus oksitosin. Apabila dilakukan persalinan pervaginam maka antibiotik setelah persalinan akan diberhentikan. Bahkan apabila persalianan dilakukan dengan seksio sesarea maka antibiotik dan tambahan metronodazol diberikan.
Kondisi ibu dan janin sangat menentukan untuk tindakan yang akan diambil oleh medis. Lebih baik anda memang berkonsultasi ketika mengalami gejala gejala yang berhubungan dengan Chorioamnionitis sehingga dapat menghindari terjadinya gangguan yang tidak diinginkan pada tumbuh kembang janin. Chorioamnionitis berisiko lebih tinggi pada ibu hamil yang pernah mengalami ketuban pecah di kehamilan sebelumnya, apabila anda salah satunya konsultasikan untuk melakukan pencegahan.
Dengan demikian Chorioamnionitis merupakan masalah obstetrik yang dipertimbangkan sebagai penyebab utaman terjadinya kelahiran prematur. Sehingga akan memberikan dampak kesehatan pada janin. Bahkan penyebab kematian prenatal 70% disebabkan karena Chorioamnionitis.
Kejadian Chorioamnionitis berhubungan dengan usia kehamilan hingga kondisi ekonomi yang mengakibatkan nutrisi kurang diperhatikan oleh ibu hamil. Ibu hamil yang kurang mendapatkan nutrisi selama kehamilan maka akan menyebabkan insiden infeksi lebih tinggi. Chorioamnionitis akan menyebabkan kelahiran prematur dan ketuban pecah dini sehingga menimbulkan dampak sakit dan kematian perinatal. Meskipun sampai saat ini ketuban pecah dini belum ditemukan penyebab utamanya. Salah satunya erat kaitannya dengan infeksi bakteri.
Chorioamnionitis seringkali ditemukan pada kehamilan atau intra persalinan. Kondisi ibu hamil yang berhubungan dengan kurangnya nutrisi dan anemia dapat meningkatkan risiko terjadinya Chorioamnionitis. Perilaku yang sehat , kehidupan seksual yang baik dan sehat dan juga konsumsi makanan yang mengandung nutrisi sangat dibutuhkan untuk ibu hamil terhindar dari Chorioamnionitis. Pemeriksaan cultur bakteri dapat dilakukan untuk membantu proses pengobatan yang dilakukan pada ibu hamil yang terserang Chorioamnionitis. Pemberian obat anti infeksi yang akan membantu ibu dari rasa sakit dan neonatal.



Sumber :Chorioamnionitis dan Kehamilan - Bidanku.comhttp://bidanku.com/chorioamnionitis-dan-kehamilan#ixzz3T36KBpBD

Kamis, 02 Oktober 2014

BUNDA harus tau imunisasi apa saja untuk buah hati :)

IMUNISASI WAJIB

Sebagai usaha pencegahan terjangkitnya bayi dari penyakit yang berbahaya, sejak 1977 pemerintah Indonesia mencanangkan program imunisasi untuk setiap bayi di Indonesia, disebut program imunisasi wajib, yakni imunisasi yang harus diberikan pada anak sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Nah, berikut ini imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi.

1. Imunisasi BCG
Bertujuan mencegah penyakit TB (tuberkulosis). Bisa diberikan sejak bayi baru lahir, namun paling efektif saat bayi usia 1—2 bulan. Imunisasi BCG diberikan sekali dan tak perlu diulang (kecuali kalau gagal), antibodi akan terus ada seumur hidup. Diberikan dengan cara disuntikkan menyusur kulit, umumnya di lengan kanan atas. Satu-dua bulan setelah disuntik terdapat luka kecil yang tak jarang hingga bernanah. Jangan khawatir karena itu merupakan tanda pemberian imunisasi BCG berhasil, selain munculnya benjolan kecil. Apabila tak muncul benjolan, imunisasi harus diulang sebelum anak berusia 1 tahun.
Selain karena cara penyuntikan yang salah, imunisasi bisa gagal (tidak jadi) lantaran daya tahan tubuh anak kurang bagus atau anak kurang gizi. Tubuh anak yang kurang gizi atau daya tahannya tidak bagus, tidak akan mampu membuat zat-zat tertentu yang dibutuhkan untuk membuat zat anti. Umumnya imunisasi BCG tidak menyebabkan efek samping, yang terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya akan sembuh sendiri.

2. Imunisasi Hepatitis B
Bertujuan mencegah kerusakan hati. Diberikan sebanyak 3 kali, suntikan pertama pada 12 jam setelah kelahiran, suntikan kedua saat usia 1 bulan, suntikan ketiga di usia 6 bulan. Pada anak, suntikan diberikan intramuskuler di lengan, sementara pada bayi lewat anterolateral paha. Bila ibu terbukti mengidap hepatitis B, diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobulin anti hepatitis B sebelum 24 jam, selanjutnya bayi mendapat imunisasi hepatitis B pada 24 jam setelah lahir, jadwal berikutnya sama dengan anak lain.
Meski sangat jarang, pada beberapa anak mungkin akan muncul keluhan nyeri di bekas suntikan yang disertai demam ringan. Jangan khawatir karena reaksi ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1—2 hari. Imunisasi ini tidak dapat diberikan pada anak yang sedang sakit berat. Pada ibu hamil, imunisasi ini bisa diberikan dengan keuntungan ganda, selain melindungi ibu, juga melindungi janin selama dalam kandungan maupun bayi sampai beberapa bulan setelah lahir.

3. Imunisasi DPT
Bertujuan mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus (DPT). Imunisasi ini diberikan sebanyak 5 kali. DPT I sampai III harus diberikan sebelum bayi berusia setahun, umumnya di usia 2 bulan (DPT I), usia 4 bulan (DPT II), dan usia 6 bulan (DPT III). Berikutnya, DPT IV diberikan di usia 18 bulan dan DPT V di usia 5 tahun. Kemudian, di usia 12 tahun, anak bisa mendapat suntikan TT (Tetanus Toksoid).
Setelah imunisasi DPT, reaksi yang umum terjadi, anak akan merasa tangan/kaki pegal, kelelahan, kurang nafsu makan, muntah, rewel, dan demam. Ada yang demamnya biasa, namun pada beberapa anak muncul demam tinggi (37,5°C—40°C). Orangtua tak perlu khawatir karena demam ini akan turun dalam waktu 1—2 hari setelah diberikan obat penurun demam. Akan tetapi, kalau setelah 2 hari tak kunjung turun atau anak mempunyai riwayat kejang, segera bawa ke dokter. Bisa juga memilih menggunakan vaksin DPT asesuler dengan dampak efek samping demam lebih minimal, terutama bagi yang punya riwayat kejang. Imunisasi DPT tidak boleh diberikan pada anak dengan riwayat epilepsi.

4. Imunisasi Polio
Sesuai dengan namanya, imunisasi polio bertujuan mencegah penyakit polio. Imunisasi polio diberikan dengan cara suntikan (Inactived Poliomyelitis Vaccien/IPV) atau melalui mulut (Oral Poliomyelitis Vaccien/OPV). Khusus untuk di Indonesia, imunisasi polio hanya diberikan dengan cara oral. Imunisasi polio diberikan 6 kali; pertama diberikan saat lahir, selanjutnya di usia 2, 4, dan 6 bulan. Selepas usia bayi, diberikan pada usia 18 bulan dan 5 tahun. Biasanya diberikan berbarengan dengan imunisasi DPT.
Meskipun jarang muncul efek samping, tetapi pada beberapa anak ada yang mengalami Paralitik Poliomyelitis (Vaccine Associated Paralytic Poliomyelitis/VAPP) yaitu lumpuh layuh akut yang terjadi pada 4—40 hari setelah diberikan vaksin OPV. Saat ini telah tersedia vaksin polio inaktif (IPV), berupa suntikan mengandung virus polio yang dimatikan, sehingga aman diberikan tanpa ada risiko lumpuh layuh (VAPP). Bahkan, boleh diberikan pada anak dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (immunocompromize) sekalipun.
Imunisasi polio OPV berupa virus hidup tidak boleh diberikan bila anak dalam keadaan demam (38,5°C), ada penyakit akut, muntah, diare, sedang menerima pengobatan kortikosteroid, pengobatan radiasi umum, penyakit kanker/keganasan, penderita HIV/AIDS. Intinya, imunisasi polio aman diberikan, belum ada dalam literatur anak yang meninggal karena imunisasi polio.

5. Imunisasi Campak
Bertujuan mencegah penyakit campak, diberikan 2 kali pada usia 9 bulan dan 6 tahun. Penentuan usia 9 bulan berdasar pertimbangan di usia tersebut antibodi dari ibu sudah menurun. Bila sampai usia 12 bulan anak belum mendapat imunisasi campak, maka direkomendasikan untuk mendapat imunisasi MMR (Measles, Mumps, Rubella).
Bila anak sudah pernah terkena campak, tubuh akan membentuk antibodi secara alami sehingga kecil kemungkinan akan terpapar lagi. Campak hanya akan menyerang sekali seumur hidup, kalau ada yang mengatakan berulang, bisa jadi diagnosis sebelumnya kurang tepat. Karenanya anak yang sudah pernah terkena campak tak perlu diimunisasi lagi. Bahkan, imunisasi MMR untuk anak usia 6 tahun mensyaratkan belum pernah terkena campak sebelumnya; kalau sudah, tidak perlu diberikan.
Umumnya tidak ada efek samping yang ditimbulkan dari imunisasi ini, namun pada beberapa anak muncul reaksi demam atau diare. Biasanya demam ringan satu minggu setelah imunisasi dan akan hilang setelah 1—2 hari. Kadang ada juga efek kemerahan selama 3 hari, mulai hari ke-7 setelah imunisasi. Bercak kemerahan ini seperti campak tapi jauh lebih ringan. Untuk mengatasi reaksi tersebut bisa dengan banyak minum, memakai baju yang tipis atau minum obat turun panas.

Apakah sikecil tidur dengan nyenyak??

 

 

 

 

Gaya Tidur Bayi yang Perlu Diperbaiki

Catnapper atau Tidur Kucing
Beberapa bayi ada yang waktu tidurnya tidak panjang. Hanya sekitar 30 sampai 45 menit saja tetapi sering. Tidak hanya tidur kucing, mereka juga punya jadwal tidur yang tidak bisa diprediksi. Akibatnya orang tua sibuk mengurusi bayinya yang sering bangun yang berujung pada pekerjaan rumah menjadi tertunda.
Cara mengatasi: Kasus tidur kucing ini memang tidak umum. “Banyak bayi yang tidur kucing sebanyak tiga atau empat kali sehari sampai usia mereka 9 atau 10 bulan. Itu masih batas normal,” kata ahli kesehatan anak masalah tidur Jodi Mindell, PhD. dan pengarang buku Sleeping Through the Night. Jangan kaget bila bayi yang awalnya tidur lama kemudian esoknya tidur sebentar tapi sering. Hal itu akan menjadi rutin pada bayi usia dibawah 1 tahun. “Bayi yang terbiasa tidur kucing akan tidur selama satu setengah atau dua jam setelah tidur yang terakhir,” kata Mindell. Jika mau bayi Anda punya jadwal tidur yang teratur, bangunkan dia pada waktu yang sama setiap pagi (kira-kira pukul 7.30). Tidurkan si kecil dua jam kemudian. Jangan sampai si bayi mengusap matanya atau rewel sebelum tidur. Itu tandanya ia terlalu lelah.

Bayi bangun terlalu cepat
Kristen Napoleon biasa membangunkan anaknya Jamey sebelum matahari terbit. “Awalnya saya sangat senang karena anak saya tidak rewel saat dibagunkan,” kata ibu dari Pittsburgh. “Tapi saya pikir kasihan juga harus bangun pagi buta.”
Cara mengatasi: Bayi normal bangun tidur pukul 5 atau 6 pagi. “Jika Anda menidurkannya pada pukul 6 atau 7 malam, maka ia akan tidur semalaman penuh,” kata Mindell. Melambatkan waktu tidur 15 menit kadang bisa membantu si kecil tidak bangun pagi buta. Coba bangunkan anak Anda pada tengah malam, nyalakan lampu agak terang, atau bicara dengan nada pelan tapi bisa didengar. Tengok apakah bayi Anda merasa terusik atau tidak. Jika tidak berarti malaikat kecil Anda tidurnya nyenyak. Biarkan ia bangun sendiri.

Bayi Tidur Pilih Tempat
Anak ketiga Mary Elena biasa tidur di mobil saat mengantarkan anak pertamanya les piano. Begitu sampai di rumah anaknya tidak mau tidur sama sekali. Parahnya, saat bepergian anak Mary ini pernah tidur di mobil sepuluh menit. Begitu sampai tujuan ia tidak mau tidur lagi. Sementara Anak Cathy Hale punya masalah sebaliknya. Anaknya selalu tidur di rumah. “Saya memang melatihnya supaya betah tidur di rumah sejak lahir. Kata ibu tiga anak ini. “Tapi akibatnya saya jadi tidak bisa keluar malam karena harus menemaninya tidur.”
Cara mengatasi: “Bayi yang tidur pilih-pilih tempat karena dibiasakan. Bukannya bawaan lahir,” kata Psikolog anak Ethan Benore, PhD. “Orang tua biasanya secara tidak sengaja mengajarkan bayi untuk menjadi pemilih,” lanjutnya. “Misalkan Anda biasanya menepok-nepok bokong anak Anda saat tidur. maka sampai ia agak besar akan terbiasa dan kebiasaan itu sulit diubah.” Jika mau bayi Anda tidur di rumah, maka Anda harus membuatnya menjadi prioritas. Gunakan segala cara untuk membuat rumah menjadi tempat yang nyaman untuk tidur si kecil.
Buat bayi yang tidak mau tidur dimana pun selain rumah, tak terlalu masalah. Pergi dan menginaplah di tempat saudara atau hotel sepekan seklai untuk membuatnya terbiasa tidur di tempat yang baru. Sepekan sekali cobalah tidurkan bayi Anda pada pagi hari, dan cobalah membuatnya terjaga setelah setelah pukul 7 malam. Jika Anda harus pergi ke luar rumah pada malam hari, jangan bungkus si kecil dengan bungkusan yang nyaman. Hal itu akan membuatnya tidak tidur.

Bayi yang Tidurnya Mudah Terganggu
Suara akan membuat bayi Anda tidak bisa tidur nyenyak. Kucing lewat, bunyi klakson atau sinar matahari yang menembus jendela pasti akan membuatnya bangu dll.
perhatikan kenyamanan tidur bayi anda ya bunda,,agar malaikat kecil anda merasa tenang dan nyenyak :)

semoga bermanfaat..

Raksasa juara by AKB




(y)

Sabtu, 11 Januari 2014

bahaya stress saat hamil

akibatkan stres ibu hamil terhadap janinnya yaitu :



1. Menurut situs medicaldaily.com disebutkan, bahwasannya stres saat hamil akan meningkatkan risiko bayi mengalami alergi kelak. Saat stres, janin akan menyerap hormon kortisol yang diproduksi tubuh ibu yang mengandung. Dan bayi dengan tingkat kortisol tinggi akan lebih cenderung untuk memiliki risiko lebih besar mengidap alergi dibanding bayi dengan tingkat kortisol rendah. 

2. Stres yang menimpa ibu hamil juga akan bisa meningkatkan resiko keguguran (abortus) dibandingkan dengan ibu yang tingkat stressornya lebih rendah dan memiliki sistem pengendalian stres yang lebih baik ketika menghadapi faktor pencetus stres pada ibu hamil. 

Berdasarkan penelitian,stres pada masa kehamilan akan berdampak buruk pada janinnya. ,keguguran bila stres terjadi pada usia kehamilan di triwulan pertama, atau keterlambatan pertumbuhan janin dalam rahim dan prematur atau lahir dengan janin kurang bulan bila terjdai pada trimester kedua dan ketiga.

3. Sistem kekebalan tubuh bayi akan berkurang. Hal ini berdasarkan akan Jurnal Brain, Behaviour, and Immunity, bahwa ibu hamil yang sering mengalami cemas berlebihan dan stres bisa melemahkan sistem kekebalan bayi ketika berusia enam bulan. 

Untuk itulah diperlukan juga cara tips mengatasi stres ibu hamil. Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para ibu hamil dalam mengendalikan dan juga menurunkan kadar stressor pada dirinya yaitu dengan :
  1. Menjaga pola makan dan pola hidup sehat selama masa kehamilan. Dan banyak mengkonsumsi makanan sehat untuk ibu hamil.
  2. Menjalani masa kehamilan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Bersyukur bahwasannya banyak juga wanita yang sulit hamil dan mendapatkan keturunan sehingga melakukan banyak cara tips cepat hamil yang dilakukannya demi memperoleh kehamilan. alani masa-masa kehamilannya dengan kebahagiaan ketika nantinya sang janin lahir dan menjadi buah hati dan buah cinta suami istri.
  3. Mengetahui akan penyebab stres ibu hamil dan mencari solusi terbaik dalam rangka menghindari stres ibu hamil dengan baik. Stres merupakan bentuk dari kekhawatiran dan kecemasan. Tidak ada yang bisa menebak suasana hati seseorang. Oleh karena itu, dengarkan sinyal yang keluar dari tubuh Anda jika terjadi perubahan mood dan istirahat yang cukup.
  4. Dukungan suami dan juga support keluarga dalam menjalankan masa sembilan bulan mengandung akan sangat memberikan nilai yang sangat bermakna bagi sang istri. Dan bisa merupakan salah satu cara dalam rangka mengatasi stres emosional dalam kehamilan juga. Dan sebagai cara juga dalam persiapan menjelang proses kelahiran sang bayi juga.
  5. Relaksasi. Tidak ada salahnya jika para ibu hamil juga mempelajari beberapa teknik relaksasi mengatasi stres. Cara ini mungkin akan sedikit membantu ibu-ibu yang sedang mengandung untuk tidur lebih baik dan menghilangkan stres yang berhubungan dengan rasa sakit fisik seperti sakit perut dan sakit kepala. Ketika stres menyerang, tubuh seseorang akan mengalami perubahan hormonal. Rileks dan olahraga adalah merupakan bagian dari tips mengurangi stres pada masa kehamilan
- See more at: http://cardiacku.blogspot.com/2013/07/bahaya-stres-ibu-hamil-pada-janin.html#sthash.LAblAPdD.dpuf

Jumat, 01 November 2013

Bounding Attachment


Bounding Attachment


" SAYANGILAH BUAH HATI ANDA"
Karna Sebuah Ksih Sayang akan Mempengaruhi Pribadi nya :)

Pengertian Bounding Attachment

  1. Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan bayisecara nyata, baik fisikemosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera bayi setelah lahir.
  2. Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosisensorik fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir,attachmentikatan yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi danfisik yang akrab.
  3. Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu langkah untuk mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir; attachment: adalah interaksiantara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.
  4. Bennet dan Brown (1999), bounding:  terjadinya hubungan antara orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang di antara individu.
  5. Brozeton (dalam Bobak, 1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antaraorang tua dan anak pada pertemuan pertama.
  6. Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.
  7. Perry (2002), boundingproses pembentukan attachment atau membangun ikatan;attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
  8. Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.
  9. Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelahproses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
  10. Harfiah, boundingikatanattachmentsentuhan.

Tahap-Tahap Bounding Attachment

  1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, erbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.
  2. Bounding (keterikatan)
  3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain.
Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.

Elemen-Elemen Bounding Attachment

  1. Sentuhan – Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasitubuh bayi dengan ujung jarinya.
  2. Kontak mata – Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata,orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).
  3. Suara – Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya juga penting.Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.
  4. Aroma – Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
  5. Entrainment – Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orangdewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulaiberbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.
  6. Bioritme – Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.
  7. Kontak dini – Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tuaanak.
Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :
  1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.
  2. Reflek menghisap dilakukan dini.
  3. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
  4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).

Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

  1. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).
  2. Sentuhan orang tua pertama kali.
  3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa kedekatan orang tua ke anak.
  4. Kesehatan emosional orang tua.
  5. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.
  6. Persiapan PNC sebelumnya.
  7. Adaptasi.
  8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak.
  9. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.
  10. Fasilitas untuk kontak lebih lama.
  11. Penekanan pada hal-hal positif.
  12. Perawat maternitas khusus (bidan).
  13. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan.
  14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

Keuntungan Bounding Attachment

  1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai, menumbuhkan sikap sosial.
  2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Hambatan Bounding Attachment

  1. Kurangnya support sistem.
  2. Ibu dengan resiko (ibu sakit).
  3. Bayi dengan resiko (bayi prematurbayi sakitbayi dengan cacat fisik).
  4. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Referensi

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 63-65)
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC. (hlm: 54-55). books.google.co.id/books?id=ZkPup-5Ozy8C&pg=PA54&lpg=PA54&dq=pengertian+bounding+attachment&source=….
Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 64-66).
Telli, L. Bounding Attachment. Diunduh 15 Januari 2010, 10:15 PM. akbidypsdmi.net/download/pdf/asuhan26.pdf
Image, babyphotospictures.com