MAKALAH PELAYANAN KB
PRAKTEK PEMBINAAN AKSEPTOR KB (KONDOM, PIL, SUNTIKAN)
Dosen Pengampu : Desnawati, SST
Disusun Oleh :
Kelompok II
1.
Khusnul charimah
2.
Kuntari
3.
Lina warlina
4.
Maitari
5.
Meri fransisca
6.
Muslimah
7.
Nike ruspadillah
8.
Nofitriana
9.
Novita indra devi
10.
Nuri ulfa tari
11.
Nurma yunita
12.
Padila manda sari
13.
Rani oktaviyanti
14.
Reni andeka utami
15.
Ria wahyu ningsih
16.
Rima nurhaida
17. Rita dermata sari
AKADEMI KEBIDANAN KELUARGA BUNDA JAMBI
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang lebih utama melainkan
rasa syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, atas kesempatan ,kesehatan
dan inayahnya hingga makalah ini dapat kami selesaikan.
Dan tak lupa pula sholawat
beserta salam kami kirimkan pada baginda nabi MUHAMMAD SAW,yang telah membawa
umat pada zaman yang terang benderang.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen Pengampu mata kuliah Pelayanan KB yang telah memberikan petunjuk atas
makalah ini,serta ucapan terima kasih kepada Kelompok II yang telah
berpartisipasi untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Makalah ini menjelas bagaimana mengenai Praktek
pembinaan pelayanan akseptor KB serta menerangkan profil dari kontrasepsi yang
digunakan oleh klien.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua,dan mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalahan pada makalah ini
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terutama dari
Dosen Pengampu untuk penyempurnaan makalah ini agar lebih baik lagi.
Jambi , Juni 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Makalah
Keluarga
berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari
kehamilan yang tidak diinginkan , membantu pasangan untuk menjarangkan jarak
kehamilan/kelahiran, dan menentukan jumlah anak yang diinginkan.
Berdasarkan paradigmabaru program keluarga berencana nasional
telahdiubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkaan
keluarga yang sejahtera,sehat,maju,mandiri,dan memiliki jumlah anak yang
idial,berwawasan kedepan,betanggung jawab,harmonis dan bertakwa kepada tuhan
yang maha esa.secara umum keluaga berncana dapat diartian sebagai suatu usaha
yang mengatur bnyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang sehingga
terhindar dari perbuatan untuk mengahiri
kehamilan dengan aborsi.
Keefektifan
dari kontrasepsi yang di gunakan seperti kondom secara ilmiah di dapatkan hanya
sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan pertahun.
Untuk kontrasepsi pil sangat efektif (98,5%) agar dapat kehandalan yang tinggi
maka jangan sampai ada tablet yang lupa,gunakan tablet pada jam yang sama
bersengggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan pil sedangkan
untuk kontrasepsi suntik memiliki efektifitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan pertahun,asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan.
B.
Tujuan Makalah
1. agar mahasiswi dapat memanfaatkan materi pelayan kb sebagai
suatu pedoman dalam memberikan pembinaan aseptor kb di komunitas.
2.
Agar mahasiswi dapat
menjadi calon bidan yang propesional dalam membierikan pelayan konseling kb
secara tepat dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
- PRAKTEK
PEMBINAAN AKSEPTOR KB
a)
Pengertian
Hal yang
dapat diartikan sebagai upaya petugas KB dalam menjaga atau memelihara
kelangsungan/keberadaan peserta KB dan institusi masyarakat sebagai peserta
pengelola KB didaerahnya.
b)
Tujuan
1.
Terpeliharanya
kelangsungan berKB masyarakat dengan baik dalam kurun waktu yang lama
2.
Terpeliharanya keberadaan
dan peran serta institusi masyarakat dalam pengelolaan program KB
3.
Terpeliharanya mekanisme
operasional penggarap program KB diwilayah kerjanya.
c)
Langkah pelaksanaan
1.
Adakah penilaian terhadap
proses dan hasil pelaksanaan program KB diwilayah kerja, untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi hasil penggarapan bersama antara lain seperti pencapai
PPM peserta KB baru maupun aktif, jumlah pesrta KB lestari dan kondisinya,
keberadaan institusi masyarakat pedesaan, grup pelopor, peran serta tokoh
formal dan informal.
2.
Pelajari dan analisa
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangansesuai dengan kondisi hasil diatas.
3.
Bahas bersama pengelola
yang lain (dalam rakor atau staff meeting) untuk meentukan tekhnik dan cara
meningkatkan atau memperbaikinya sesuai dengan kondisi yang ada didaerah kerja.
4.
Laksanakan program bersama
pengelola program lainnya didesa garapan.
d)
Ukuran Keberhasilan
1.
Semakin terjaminnya
kelangsungaan kesertaan ber KB masyarakat, yang ditandai dengan meningkatnya
jumlah peseerta KB aktif dan lestari.
2.
Tersedianya jumlah
institusi masyarakat pedesaan sesuai kebutuhan dan terjadinya peningkatan sosok
institusi.
3.
Terbinanya keberadaan
kelompok-kelompok bina keluarga dan meningkatnya sosok kelompok-kelompok
tersebut.
4.
Berjalannya mekanisme
operasional penggarapan program KB daerah kerja.
1.
KONDOM
Kondom beraroma kondom
biasa
a.
Profil
·
Kondom tidak hanya
mencegah kehamilan tetapi juga mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
·
Efektif bila dipakai
dengan baik dan benar
·
Dapt dipakai bersamaan
kontrasepsi lain untuk mencegah IMS
·
kondom merupakan
selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan di antaranya
lateks (karet),plastik(vinil),atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang
pada penis saat hubungan seksual.kondom terbuat dari karet sintesis yang
tipis,berbentuk silinder, dengan muaranya berpinggir tebal,yang bila digulung berbentuk
rata atau mempunyai bentuk seperti puting susu.berbagai bahan telah di
tambahkan pada kondom baik utuk meningkatkan efektifitasnya (misalnya
penambahan spermisida) maupun sebagai aksesoris aktivitas seksual.
·
standar kondom dilihat
dari ketebalan, pada umumnya standar ketebalan adalah 0,02 mm.
·
tipe kondom terdiri dari :
ü kondom biasa
ü kondom berkontur (bergerigi)
ü kondom beraroma
ü kondom tidak beraroma
Kondom berkontur
·
kondom pria dan
wanita : Kondom untuk pria sudah cukup
dikenal namun untuk kondom wanita walaupun sudah ada, belum populer dengan
alasan ketidaknyamanan (berisik)
b. Cara kerja
·
kondom menghalangi
terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung
selubung karet yang di pasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
·
mencegah penularan
mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vinil).
c. Efektivitas
Kondom cukup efektif bila di pakai secar benar pada setiap kali
berhubungan seksul. Pada beberapa pasangan, pemakaian kondom tidak efektif
karena tdak di pakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit
angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun .
d. Manfaat
·
efektif bila digunakan
dengan benar
·
tidak menggangu reproduksi
·
tidak menggagu kesehatan
klien
·
tidak mempunyai pengaruh
sistemik
·
mudah dan dapat dibeli
secara umum
·
tidak perlu resep dokter
atau pemeriksaan kesehatan khusus
·
metode kontrasepsi
sementara bila metode kontrasepsi
lainya harus di tunda
·
memberi dorongan kepada
suami untuk ikut ber-KB
·
dapat mencegah penularan
IMS
·
mencegak ejakulasi dini
·
membantu mencegah
terjadinya kanker serviks (mengurangi iritasi bahan karsi
negonik eksogen pada
serviks).
·
saling berinteraksi sesama
pasangan
·
mencegah imuno
infertilitas
e. Kerterbatasan
1. Ada kemungkinan bocor, sobek dan tumpah yang menyebabkan kondom
gagal dipakai sebagai alat
kontrasepsi
2. Perlu menghentikan sementara aktifitas dan spontanitas hubungan
seks guna
memakai kondom
3. Perlu dipakai secara konsisten, hati-hati dan terus menerus pada setiap senggama
f.
Cara penggunanaan /intruksi bagi klien
·
gunakan kondom setiap akan
melakukan hubungan seksual
·
agar efek kontrasepsinya
lebih baik, tambahkan spermisida kedalam kondom
·
jangan menggunakan
gigi,benda tajam seperti pisau,silet,gunting atau benda tajam lainnya pada saat
membuka kemasan.
·
pasangkan kodom saat penis
sedang ereksi, tempelkan ujungnya pada glans penis dan tempatkan bagian
penampung sperma pada ujung uretra. Lepaskan gulungan karetnya dengan jalan
menggeser gulungan tersebut kearah pangkal penis. Pemasanagan ini harus
dilakukan sebelum penetrasi penis ke vagina .
·
bila kondom tidak
mempunyai tempat penampungan sperma pada bagian ujungnya ., maka saat memakai
,longgarkan sedikit bagian ujungnya aga tidak terjadi robekan pada saat
ejakulasi
·
kondom di lepas sebelum
penis melembek
·
pegang bagian pangkal
kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis
dicabut dan lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan
sperma di sekitar vagina
·
gunakan kondom bekas pakai
pada tempat yang aman
·
buang kondom bekas pakai
pada tempat yang aman
·
sediakan kondom dalam
jumlah cukup di rumah dan jangan di simpan di tempat yang panas karena hak ini
dapat menyebabkan menjadi rusak atau robek saat di gunakan
·
jangan gunakan kondom
apabila kemaan robek atau kondom tampak rapuh/kusut
·
jangan gunakan minyak
goreng ,minyak mineralatau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera
merusak kondom.
g.
Tempat memperoleh kondom
1. Apotik
2. Klinik kB
3. Pukesmas
4. Bps RB
5. Warung-warung atau kedai tertentu
h. cara pembuangan kondom yang benar
1. Jangan di buang ke dalam toilet
2. Jangan di buang kedalam selokan atau got parit
3. Jangan di lempar ke halaman
4. Di bakar bersama sampah-sampah
5. Bersihkan dulu (cuci), bungkus, ikat lalu masukkan ketempat
sampah
6. Di tanam
- PIL
1) PIL KOMBINASI
a.
Profil :
·
Efektif dan reversibel
·
Harus diminum setiap hari
·
Pada bulan-bulan pertam
efek samping berupa mual dan pendarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.
·
Efek samping serius sangat
jarang terjadi
·
Dapat di pakai oleh semua
ibu usia reproduksi,baik yang sudah mempunyai anak maupun yang belum.
·
Dapat mulai diminum
setiap saat bila yakin sedang tidak
hamil.
·
Tidak di anjurkan pada ibu
yang menyusui
·
Dapat dipakai sebagai
kontrasepsi darurat
b.
Jenis :
·
Monofasik: pil tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda,dengan 7 tablet
tanpa hormon aktif.
·
Bifasik: pil yang tersedia
dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progesteron dengan dua dosis yang berbeda,dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
·
Trifasik: pil yang
tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktifestrogen/prigesteron
dengan tiga dosis yang berbada,dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
c.
Cara Kerja:
·
Menekan ovulasi
·
Mencegah implantasi
·
Lendir serviks mengental
sehingga sulit di lalui oleh sperma.
·
Pergerakan tuba terganggu
sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu pula.
d.
Manfaat:
·
Memiliki efektivitas yang
tinggi(hampir menyerupai efektivitas tubektomi),bila digunakan setiap hari ( 1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan).
·
Resiko terhadap kesehatan
sangat kecil
·
Tidak menganggu hubungan
seksual
·
Siklus haid menjadi
teratur,banyaknya darah haid berkurang(mencegah anemia),tidak terjadi nyeri
haid.
·
Dapat digunakan jangka
panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
· Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
Membantu mencegah:
·
Kehamilan ektopik
·
Kanker ovarium
·
Kanker endometrium
·
Kista ovarium
·
Penyakit radang panggul
·
Kelainan jinak pada payudara
·
Dismenore,atau
·
Akne
e.
Keterbatasan:
·
Mahal dan membosankan
karena harus menggunakannya setiap hari.
·
Mual,terutama pada 3 bulan
pertama.
·
Pusing
·
Nyeri payudara
·
Berat badan naik
sedikit,tetapi pada perempuan tertentu kenaikan BB justru memiliki dampak
positif
·
Berhenti
haid(amenore),jarang pada pil kombinasi
·
Tidak boleh di berikan
pada perempuan menyusui(mengurangi ASI)
·
Pada sebagian kecil
perempuan dapat menimbulkan depresi,dan perubahan suasana hati,sehingga
keinginan untuk melakukan hubungan seks berkurang
·
Dapat meningkatkan tekanan
darah dan tensi cairan,sehingga resiko stroke,pada usia >35 tahun merokok
perlu hati-hati
·
Tidak mencegah
IMS,HBV,HIV/AIDS.
f.
Waktu Mulai Menggunakan pil kombinasi:
·
Setiap saat selagi
haid,untuk meyakinkan kalau perempuan tersebut tidak hamil.
·
Hari pertama sampai hari
ke 7 siklus menstruasi
·
Boleh menggunakan pada hari ke 8 sampai hari ke 14 atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai anda telah menghabiskan paket pil tersebut.
·
Setelah melahirkan:
-
Setelah 6 bulan pemberian
ASI eksklusif
-
Setelah 3 bulan dan tidak
menyusui
-
Pasca keguguran (segera
atau dalam waktu 7 hari)
-
Bila berhanti menggunakan
kontrasepsi injeksi,dan ingin
menggantikan dengan pil kombinasi,pil
dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid.
g.
Instruksi Kepada Klien:
Catatan: Tunjukkan cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan pesankan
untuk mengikuti panah yang menunjuk deretan pil berikutnya.
·
Sebaiknya pil diminum
setiap hari,lebih baik pada saat yang sama setiap hari.
·
Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari
ke 7 siklus haid.
·
Sangat di anjurkan
penggunaannya pada hari pertama haid.
·
Pada paket 28
pil,dianjurkan mulai minum pil plasebo
sesuai dengan hari yang ada pada pada
paket.
·
Beberapa paket pil
mempunyai 28 pil.bila paket 28 pil habis,sebaiknya anda mulai minum pil dari
paket yang baru.bila paket 21 habis,sebaiknya tunggu 1 minggu baru kemudian
mulai minum pil dari paket yang baru.
·
Bila muntah dalam waktu 2
jam setelah menggunakan pil,ambillah pil yang
lain.
·
Bila terjadi muntah
hebat,atau diare lebih dari 24 jam,maka bila keadaan memungkinkan dan tidak
memperburuk keadaan ,pil dapat di
teruskan.
·
Bila muntah dan diara
berlangsung sampai 2 hari atau lebih,cara penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa.
·
Bila lupa minum 1 pil(hari
1-21),segera minum pil setelah ingat boleh minum 2 pil pada hari yang
sama.tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain.bila lupa 2 pil atau
lebih (hari 1-21),sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal yang
diterapkan.juga sebaiknya gunakan metode kontrasepsi yang lain atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut.
·
Bila tidak haid,perlu
segera Ke klinik untuk tes kehamilan.
2)
KONTRASEPSI PIL PROGESTIN(
MINIPIL )
a.
profil:
·
Cocok untuk perempuan
menyusui yang ingin memakai pil KB
·
Sangat efektif pada masa
laktasi
·
Dosis rendah
·
Tidak menurunkan produksi
ASI
·
Tidak memberikan efek
samping estrogen
·
Efek samping utama adalah
gangguan perdarahan bercak,atau perdarahan tidak teratur
·
Dapat dipakai sabagai
kontrasepsi darurat
b.
Jenis Minipil:
·
Kemasan dengan isi 35 pil:
300 mg levonorgestrel atau 350 mg neretindon.
·
Kemasan dengan isi 28
pil:75 mg desogestrel
c.
Cara Kerja Minipil:
·
Menekan sekresi
gonadotropin dan sintesis steroid seks
di ovarium (tidak begitu kuat)
·
Endometrium mengalami
transpormasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit.
·
Mengentalkan lendir
serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
·
Mengubah motilitas tuba
sehingga transpormasi sperma terganggu
d.
Efektivitas:
Sangat efektif(98,5 %).pada penggunaan minipil jangan sampai
terlupa satu-dua tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal(muntah,diare).
Karena akibatnya
kemungkina terjadi kehamilan sangat besar.penggunaan obat-obat mukolitik
asetilsistein barsamaan dengan minipil pelu di hindari karena mukolitik jenis
ini dapat meningkatkan penetrasi sperma
sehingga kemampuan kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi,maka:
·
Jangan sampai ada tablet
yang lupa
·
Tablet digunakan pada jam
yang sama(malam hari)
·
Senggama sebaiknya
dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
e.
Keuntungan kontrasepsi:
·
Sangat efektif bila di
gunaka secara benar
·
Tidak menganggu hubungan
seksual
·
Tidak mempengaruhi ASI
·
Kesuburan cepat kembali
·
Nyaman dan mudah digunakan
·
Sedikit efek samping
·
Dapat di hentikan setiap
saat
·
Tidak mengandung estrogen.
f.
Keterbatasan:
·
Hampir 30-60% mengalami gangguan haid( pendarahan
sela,spooting,amenore).
·
Peningkatan/penurunan
berat badan
·
Harus digunakan setiap
hari dan pada waktu yang sama
·
Bila lupa satu pil
saja,kegagalan menjadi lebih besar
·
Payudara menjadi
tegang,mual,pusing,dermatitis,atau jerawat.
·
Resiko kehamilan ektopik
sangat tinggi( 4 dari 100 kahamilan),tetapi resiko ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak
menggunakan minipil.
·
Efektivitasnya menjadi
lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat tuberkulosis atau obat
epilepsi.
·
Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.
·
Hirsutisme(Tumbuh
rambut/bulu berlebihan di daerah muka),tetapi sangat jarang terjadi.
g.
Waktu Mulai Menggunakan Minipil:
·
Mulai hari pertama sampai
hari ke 5 siklus haid.tidak diperlukan pencegahan dangan kontrasepsi lain.
·
Dapat digunakan
setiap,asal saja tidak terjadi kehamilan.bila menggunakannya setelah hari ke 5
siklus haid,jangan melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan
metode kontrasepsi lain untuk 2 hari saja.
·
Bila klien tidak
haid,minipil dapat digunakan setiap saat,asal saja di yakini tidak hamil.jangan
melakukan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode kontrasepsi
lain untuk 2 hari saja.
·
Bila menyusui antara 6
minggu dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,minipil dapat di mulai setiap
saat.bila menyusui penuh,tidak memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
·
Bila lebih dari 6 minggu
dan 6 bulan pascapersalinan dan tidak haid,minipil dapat dimulai setiap saat.bila menyusui penuh,tidak
memerlukan metode kontrasepsi tambahan.
·
Bila lebih dari 6 minggu
pasca persalinan dan klien telah mendapat haid,minipil dapat dimulai pada hari
1-5 siklus haid.
·
Minipil dapat diberikan
segera pascakeguguran
·
Bila klien sebelumnya
menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin menggantinya dengan
minipil,minipil dapat segera di berikan,bila saja kontrasepsi sebelumnya
digunakan dengan benar atau ibu tersebut sedang tidak hamil.tidak perlu
menunggu sampai datangnya haid berikutnya.
·
Bila kontrasepsi yang sebelumnya adalah kontrasepsi suntikan,minipil diberikan pada jadwal suntikan yang berikutnya.tidak
diperlukan penggunaan metode kontrasepsi lain.
·
Bila kontrasepsi
sebelumnya adalah kontrasepsi nonhormonal dan ibu tersebut ingin menggantinya
dengan minipil,mkinipil diberikan pada hari ke 1-5 siklus haid dan tidak
memerlukan metode kontrasepsi lain.
·
Bila kontrasepsi sebelumnya yang digunakan adalah
AKDR(termasuk AKDR yang mengandung
hormon),minipil dapat diberikan pada hari 1-5 siklus haid.dilakukan pengangkatan
AKDR
h.
Instruksi Kepada Klien:
·
Minum minipil setiap hari pada saat yang sama
·
Minum pil yang pertama
pada hari pertama haid
·
Bila klien muntah dalam
waktu 2 jam setelah menggunakan pil,minumlah pil yang lain,atau gunakan metode
kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan hubungan seksual pada 48 jam
berikutnya
·
Bila klien menggunakan pil
terlambat lebih dari 3 jam,minumlah pil tersebut begitu klien ingat.gunakan
metode pelindung selama 48 jam
·
Bila klien lupa 1 atau 2
pil,minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan.
·
Walaupun klien belum
haid,mulailah paket baru sehari setelah
paket terakhir habis.
·
Bila haid klien teratur
setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak haid) ,atau bila merasa
hamil,temui petugas klinik untuk tes kehamilan.
3.
SUNTIKAN
1)
suntikan kombinasi
jenis suntikan kombinasi
adalah 25 mg depo medroksiprogresteron asetat dan 5 mg estrogen sipionet
yang diberikan injeksi IM sebelum sekali
(cylofem) dan 50 mg note tindron dan 5 mg estrodiol valetat yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali.
- Cara
kerja
·
menekan ovulasi
·
membuat lendir servik
menjadi kental sehingga penetrasi sperma tergangu
·
Perubahan pada
endrometrium (atrofi) sehingga inplantasi terganggu
·
Menghambat tranportasi
- Efektifitas
·
Sangat efektif (0,1-0,4
kehamilan per 100 perempuan) sebelum tahun pertama penggunaan.
- Keuntungan
kontrasepsi
·
Resiko terhadap kesehatan
kecil
·
Tidak berpengaruh pada
hubungan suami istri
·
Tidak diperlukan
pemeriksaan dalam
·
Jangka panjang
·
Efek samping sangat kecil
- Keuntungan
nonkontrasepsi
·
Mengurangi jumlah
perdarahan
·
Mengurangi nyeri saat haid
·
Mencegah anemia
·
Khasiat pencegah yerhadap
kanker ovarium dan kanker endrometrium
·
Mengurangi penyakit payudara
jinak dan kista ovarium
·
Mencegah kehamilan ektopik
·
Melindungi klain dari
jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
·
Pada keadaan tertentu
dapat diberikan pada perempuan pada usia perimenopause
- Kerugian
·
Terjadi Perubahan pada
pola haid,seperti tidak teratur,perdarahan bercak/spotting,atau perdarahan sela
sampai 10 hari
·
Mual sakit kepala,nyeri
payudara ringan,dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan ke dua
atau ketiga
·
Ketergantungan klain
terhadap pelayanan kesehatan.klain harus kembali setiap 30 hari untuk
mendapatkan suntikan
·
Evektifitasnya berhkurang
bila digunakan bersama dengan obat-obatan epilepsy(fenitoin dan berbiturat)
atau obat tuber culosis(rifampisin)
·
Dapat terjadi efek samping
yang serius seperti:jantung strok,bekuan darah pada paru atau otak dan
kemungkinan timbulnya tumor hati.
·
Penambahan berat badan
·
Tidak menjamin pelindumgan
terhadap penilaran infeksi menular seksual,hepatitis b virus,atau infeksi virus
HIV
·
Kemungkinan terlambat nya
pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
f. Cara penggunaan :
·
Suntikan kombinasi
diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular, klien diminta datang
setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal dengan kemungkinan
terjadi gangguan perdarahan.
Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan . asal
ssaja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7
hari saja.
2)
Suntikan Progestin
a.
Profil :
·
Sangat efektif
·
Aman
·
Dapat dipakai oleh semua
perempuan dalam usia reproduksi
·
Kembalinya kesuburan lebih
lambat rata-rata 4 bulan
·
Cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI
b.
Jenis :
Tersedia
2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
·
Depo Medroksiprogesteron
Asetat (Depo Provera), mengandung 150mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuscular (didaerah bokong)
·
Depo Norestisteron Enantat
(Depo Norissterat), yang mengandung 200mg
NoretdronEnantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuscular.
c.
Cara Kerja :
·
Mencegah Ovulasi
·
Mengentalkan lendir
serviks sehingga menurunkan penetrasi sperma.
·
Menjadikan selaput lendir
rahim tipis dan atropi
·
Menghambat transportasi
gamet oleh tuba
d.
Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki
efektivitas tinggi, dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan per tahun, asal
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.
e.
Keuntungan :
·
Sangat efektiv
·
Pencegah kehamilan
jangka panjang
·
Tidak berpengaruh pada
hubungan suami istri
·
Tidak mengandung estrogen
sehingga tidak berdampak serius terhadap
penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah
·
Tidak memiliki pengaruh
terhadap ASI
·
Sedikit efek samping
·
Klien tidak perlu
menyimpan obat suntik
·
Dapat digunakan oleh
perempuan >35 tahun sampai primenopause
·
Membantu mencegah kanker
endometrium dan kehamilan ektopik
·
Menurunkan penyakit jinak
payudara
·
Mencegah beberapa penyebab
penyakit radang panggul
·
Menurunkan krisis anemia
bulan sabit (sickle cell).
f.
Kerugian :
·
Sering ditemukan gangguan
haid, seperti :
-
Siklus haid yang memendek
atau memanjang.
-
Perdarahan yang banyak
atau sedikit.
-
Perdarahan tidak teratur
atau perdarahan bercak (spotting)
-
Tidak haid sama sekali.
·
Klien sangat bergantung
pada tempat pelayanan kesehatan (untuk
melakukan kunjungan ulang)
·
Tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut.
·
Permasalahan berat badan
merupakan efek samping tersering.
·
Tidak terjamin
perlindungan terhadap penularan infeksi
penularan seksual, hepatitis B virus, atau infeksi virus HIV.
·
Terlambat kembali
kesuburan setelah penghentian pemakaian
·
Terlambat kembali nya
kesuburan bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum habisnya
pelepasan obat suntikan dari depo nya.
·
Pada penggunaan jangka
panjang dapat menurunkan kepadatan tulang (densitas).
·
Pada penggunaan jangka
panjang dapat menimbulkan kekeringan
lendir vagina.
·
Menurunkan libido
·
Gangguan emosi
·
Sakit kepala, nervositas,
jerawat.
g.
Cara penggunaan
kontrasepsi suntikan :
·
Cara pemberian kontrasepsi
suntikan dapat dilihat.
·
Kontrasepsi suntikan DMPA
diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular yang dalam didaerah
pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal , penyerapan kontrasepsi
suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efktif.
·
Bersihkan kulit yang akan
disuntik dengan kapas alcohol, biarkan kulit kering sebelum disuntik
·
Kocok dengan baik dan
hindarkan gelembung-gelembung udara,
upaya menghilangkan gelembung-gelembung putih dengan dihangatkan.
h.
Tempat untuk memperoleh KB
suntik
·
Klinik KB
·
Puskesmas
·
BPS/RB
·
Dokter Obgyn
·
Rumah sakit
i.
Yang penting untuk diingat
·
Suntikan KB diberikan saat
ibu sedang Haid
·
Sebelum dilakukan
penyuntikan kesehatan umum ibu harus diperiksa (vital sign)
·
Suntikan KB dapat
disuntikkan sambil duduk atau berbaring
·
Jika suami pergi selama 1
bulan atau 3 bulan maka suntikan KB harus tetap diberikan secara teratur.
·
Terdapat kemungkinan
terjadinya gangguan pada ibu seperti nyeri perut jelaskan bahwa hal tersebut
adalah efek samping dari kontrasepsi.
·
Kemungkinan siklus haid
tidak teratur
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Asal kata
“kontra’ mencegah atau melawan dan “konsepsi”yang berate pertemuan antara sel
telur dan seperma yang menyebabkan pembuahan.dari berbagai macam metode
kontrasepsi yang dijelaskan memerlukan suatu pembinaan dalam pelayan aseptos kb
mengenai propel kontrasepsi yang digunaakan termasuk cara pemakaian ,keuntungan
kerugian,serta efektifitas dari kontra sepsi yang digunakan seperti
kondom,pil,dan suntik.
Penilaian
klaien terhadat kontrasepsi yang digunakan tidak memerlikan anamnesis atau
pemeriksaan fisik khusus tetapi perlunya penjelasan atau KIE baik lisan maupun
tertulis.jadwalkan kunjungan ulang,saat klain datang harus ditanyakan mengenai
masalah kontrasepsi yang telah digunakan dan kelulahan yang ada,hal ini
bertujuan un tuk mendeteksi adanya efek samping dari kontrasepsi yang
digunakan,dan secepat mun gkiun dapat di tangani oleh bidan atau melakukan
persiapan rujukan jika masalah tidak dapat diatasi.
B.
Saran
1. Agar mahasiswi kebidanan lebih mampu mengakplikasikan
pengetahuannya terhadap praktek pembinaan akseptor kb dalam pelayanana kb
dimomunitas.
2. Agar mahasiswa kebidanan mampu menjadi seorang konselor yang
dapat melayani masyarakat dengan puas dan tepat
DAFTAR PUSTAKA
·
Dyah Noviawati Setya Arum,
S.Si.T dan Sujiyatini, S.Si.T, 2011, Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini,
Jogjakarta : Nuha Medika.
·
Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, SpOG(K), MPH, 2010, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi,
Jakarta : PT BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO
·
http/blog kontrasepsi
modern.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar