Minggu, 29 September 2013

BAHAYA PENGGUNAAN BABY WALKER PADA ANAK


Di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics menyarankan agar penjualan baby walker sudah mulai dilarang. Kenapa? Karena selain sering mencelakakan anak,  penggunaan alat bantu belajar jalan untuk bayi ini ternyata juga berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan psikologis mereka saat  tumbuh kembang. Fakta ini didapat dari hasil penelitian Fakultas Psikologi, State University of New York, di Buffalo. Menurut Dr. Roger V. Burton, kepala peneliti, penggunaan baby walker dapat menghambat perkembangan kecerdasan dan psikologi anak.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan baby walker, apalagi baby walker model terbaru yang bentuknya lebih besar, akan mengalami proses pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang nggak menggunakan baby walker. Proses pertumbuhan yang diteliti termasuk duduk, merangkak, berjalan, bahkan termasuk perkembangan memori, belajar, dan juga penguasaan bahasa anak.
Umumnya, bayi yang nggak pernah menggunakan baby walker bisa berjalan antara usia 10,7 bulan hingga 11 bulan. Sedangkan bayi yang dipakaikan baby walker baru bisa berjalan sendiri di usia 11,7 bulan hingga satu tahun. Menurut Burton, hal ini diakibatkan saat memakai baby walker, bayi nggak bisa melihat kakinya sendiri sehingga proses berjalannya menjadi lebih lambat. Berbeda dengan bayi yang nggak pakai baby walker, saat belajar berjalan, mereka bisa dengan leluasa melihat kaki mereka dan juga menyentuh benda-benda di sekelilingnya sehingga mereka lebih cepat berjalan sendiri.
Saat penelitian, mereka juga melakukan tes perkembangan mental dan fisik pada bayi. Hasilnya, bayi yang menggunakan baby walker memiliki nilai yang lebih rendah. Begitu juga saat peneliti meminta orangtua untuk merekam tahap pertembangan bayi-bayi yang menjadi sample penelitian, setelah sebelumnya mengevaluasi mereka terlebih dahulu. Setelah hasilnya diteliti, meski nilainya masih dalam batas normal, namun anak pengguna baby walker memiliki nilai yang lebih rendah dibanding anak yang belajar berjalan sendiri. Hasil penelitian ini juga termasuk menilai perkembangan kejiwaan mereka.
Meski penelitian dilakukan hanya pada bayi berusia 6-15 bulan dan belum bisa dipastikan apakah dampaknya akan terus berlangsung hingga anak besar, namun para ahli tetap menganjurkan para ibu untuk menghentikan penggunaan baby walker pada buah hatinya.

Bahaya Penggunaan Babywalker

Melihat langkah pertama anak sangatlah menyenangkan bagi orangtua. Saking ingin cepat menyaksikan langkah pertama anak, banyak orangtua yang tidak sabar dan “membantu” agar anak cepat berjalan menggunakan babywalker.  Sebagian orang tua membelibabywalker dengan alasan kepraktisan – daripada pusing mengawasianak merangkak dan merayap ke sana kemari, taruh anak dibabywalker, Beres!
Satu hal yang tidak diketahui orang tua adalah bahwa penggunaanbabywalker menghambat perkembangan motorik anak, dan lebih jauh lagi menghambat perkembangan mentalnya. Selain itu penggunaan babywalker berbahaya bagi keselamatan anak.
American Academy of Pediatric (APP) mengungkapkan bahwa pengunaan babywalker bisa mendatangkan kecelakaan atau cedera pada bayi. Di tahun 1999 di Amerika Serikat dilaporkan sekitar 8.800 bayi usia 15 bulan masuk rumah sakit karena menggunakan babywalker. Dan dalam rentang tahun 1973-1998 tercatat 34 bayi meninggal karena alat ini.

Banyak sekali kasus yang terjadi di berbagai belahan dunia, dimana bayi terjatuh ketika menggunakanbabywalker. Ada yg terjatuh karena rodanya menggilas mainan lain lalu terbalik, ada yang terjatuh meluncur ke bawah tangga, ada yang masuk ke dalam kolam, dll
Penggunaan babywalker memberikan anak kemampuan untuk bergerak di luar kemampuan natural anak, dan lebih cepat dibanding reaksi orang tua. Hal ini menjelaskan mengapa penggunaanbabywalker menjadi sangat berbahaya.

Benarkah babywalker bikin anak cepat berjalan ??
Untuk bergerak anak hanya perlu menggunakan sebagian serabut motorik otot kaki. Misal dengan menggerakkan ujung jari dan mengandalkan otot-otot betis, dalam posisi duduk sekalipun, anak bisa berpindah tempat.
Sementara untuk bisa berjalan dengan benar dan lancar, anak perlu melatih otot paha dan pinggul.  Hal inisering tidak terjadi jika anak dibiasakan bermain dengan babywalker. Akibatnya otot tungkai tidak terlatih untuk menyangga tubuh anak saat berjalan dan berpotensi mengganggu perkembangan motorik kaki anak.
Kemampuan bergerak yg dibutuhkan ketika bayi berjalan pakai babywalkertidak akan bermanfaat baginyauntuk berjalan normal – tanpa babywalker
Studi menunjukkan bayi yang duduk dan menggunakan babywalker, akan berjalan lebih lambat nantinya daripada yang tidak memakai babywalkerStudi lain, menemukan bahwa penggunaan babywalker tidak berpengaruh terhadap kemampuan bayi berjalan. Bayi akan menjadi malas untuk belajar berjalan, karena sudah terbiasa menggunakan babywalker.

Menghambat perkembangan mental
Efek negatif yang jarang diketahui oleh orang tua adalah penggunaan babywalker dapat menghambat perkembangan mental anak.
Dalam masa tumbuh kembangnya, bayi memiliki keinginan natural untuk berpindah tempat atau mengambil mainan. Umumnya merka melakukannya dengan meregang, berguling atau merangkak. Keberhasilan dalam proses ini akan menimbulkan rasa puas dalam dirinya, untuk kemudian berlanjut ke proses yang lebih maju yaitu berusaha berdiri. Penggunaan babywalker membuat anak kehilangan momen perkembangan ini.
Penggunaan babywalker menyebabkan anak sulit untuk meningkatkan kemampuan menjaga keseimbangan tubuhnya. Ketika ia bergerak menggunakan babywalker, maka ia akan selalu memiliki tumpuan, sedangkan untuk bisa berjalan dengan normal, bayi harus belajar untuk melangkah tanpa bertumpu kepada benda apapun.
Hal ini menyebabkan anak jadi sering terjatuh ketika melangkah dengan posisi berdiri. Hal ini akanmenimbulkan trauma yang membuat anak takut melangkah, dan akhirnya membuat dia malas berjalan dan menjadi lambat pandai berjalan.
Kuat dugaan saya bahwa kehilangan momen keberhasilan, rasa malas dan takut untuk berjalan inilah yang menyebabkan terhambatnya perkembangan mental anak.

Melatih anak berjalan
Yang perlu diperhatikan orang tua jika ingin melatih perkembangan motorik kaki anak, lebih baik anak dilepas di lantai dan belajar berjalan secara alami dengan kaki telanjang. Jangan lupa juga untukmemastikan lantai dalam keadaan bersih dan tidak licin agar anak tidak mudah terjatuh.
Cara sederhana namun terbukti ampuh seperti memberikan kursi plastik kecil untuk didorong oleh bayiyang sedang belajar berjalan terbukti lebih bermanfaat.
Yang sering kita lupakan adalah bahwa cara alami adalah cara yang terbaik untuk menstimulasi tumbuh kembang anak kita. Lalu buat apa mengeluarkan uang untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi perkembangan anak ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar