Di
Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics menyarankan agar penjualan baby
walker sudah mulai dilarang. Kenapa? Karena selain sering mencelakakan anak,
penggunaan alat bantu belajar jalan untuk bayi ini ternyata juga
berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan psikologis mereka saat tumbuh
kembang. Fakta ini didapat dari hasil penelitian Fakultas Psikologi, State
University of New York, di Buffalo. Menurut Dr. Roger V. Burton, kepala peneliti,
penggunaan baby walker dapat menghambat perkembangan kecerdasan dan psikologi
anak.
Penelitian
menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan baby walker, apalagi baby walker model
terbaru yang bentuknya lebih besar, akan mengalami proses pertumbuhan yang lebih
lambat dibandingkan dengan bayi yang nggak menggunakan baby walker. Proses
pertumbuhan yang diteliti termasuk duduk, merangkak, berjalan, bahkan termasuk
perkembangan memori, belajar, dan juga penguasaan bahasa anak.
Umumnya,
bayi yang nggak pernah menggunakan baby walker bisa berjalan antara usia 10,7
bulan hingga 11 bulan. Sedangkan bayi yang dipakaikan baby walker baru bisa
berjalan sendiri di usia 11,7 bulan hingga satu tahun. Menurut Burton, hal ini
diakibatkan saat memakai baby walker, bayi nggak bisa melihat kakinya sendiri
sehingga proses berjalannya menjadi lebih lambat. Berbeda dengan bayi yang
nggak pakai baby walker, saat belajar berjalan, mereka bisa dengan leluasa
melihat kaki mereka dan juga menyentuh benda-benda di sekelilingnya sehingga mereka
lebih cepat berjalan sendiri.
Saat
penelitian, mereka juga melakukan tes perkembangan mental dan fisik pada bayi.
Hasilnya, bayi yang menggunakan baby walker memiliki nilai yang lebih rendah.
Begitu juga saat peneliti meminta orangtua untuk merekam tahap pertembangan
bayi-bayi yang menjadi sample penelitian, setelah sebelumnya mengevaluasi
mereka terlebih dahulu. Setelah hasilnya diteliti, meski nilainya masih dalam
batas normal, namun anak pengguna baby walker memiliki nilai yang lebih rendah
dibanding anak yang belajar berjalan sendiri. Hasil penelitian ini juga
termasuk menilai perkembangan kejiwaan mereka.
Meski
penelitian dilakukan hanya pada bayi berusia 6-15 bulan dan belum bisa
dipastikan apakah dampaknya akan terus berlangsung hingga anak besar, namun
para ahli tetap menganjurkan para ibu untuk menghentikan penggunaan baby walker
pada buah hatinya.
Bahaya Penggunaan Babywalker
Melihat langkah pertama
anak sangatlah menyenangkan bagi orangtua. Saking ingin cepat menyaksikan
langkah pertama anak, banyak orangtua yang tidak sabar dan “membantu” agar anak
cepat berjalan menggunakan babywalker. Sebagian orang
tua membelibabywalker dengan alasan kepraktisan – daripada pusing mengawasianak merangkak dan merayap ke sana kemari,
taruh anak dibabywalker, Beres!
Satu hal yang tidak
diketahui orang tua adalah bahwa penggunaanbabywalker menghambat
perkembangan motorik anak, dan lebih jauh lagi menghambat perkembangan
mentalnya. Selain itu penggunaan babywalker berbahaya bagi
keselamatan anak.
American Academy of Pediatric (APP)
mengungkapkan bahwa pengunaan babywalker bisa mendatangkan
kecelakaan atau cedera pada bayi. Di tahun 1999 di Amerika Serikat dilaporkan
sekitar 8.800 bayi usia 15 bulan masuk rumah sakit karena menggunakan babywalker.
Dan dalam rentang tahun 1973-1998 tercatat 34 bayi meninggal karena alat ini.
Banyak sekali kasus yang terjadi di berbagai
belahan dunia, dimana bayi terjatuh ketika menggunakanbabywalker. Ada
yg terjatuh karena rodanya menggilas mainan lain lalu terbalik, ada yang terjatuh meluncur ke bawah tangga, ada yang masuk ke dalam kolam, dll
Penggunaan babywalker memberikan
anak kemampuan untuk bergerak di luar kemampuan natural anak, dan lebih cepat
dibanding reaksi orang tua. Hal ini menjelaskan mengapa penggunaanbabywalker menjadi
sangat berbahaya.
Benarkah babywalker bikin anak cepat berjalan ??
Untuk bergerak anak hanya perlu menggunakan
sebagian serabut motorik otot kaki. Misal dengan menggerakkan ujung jari dan
mengandalkan otot-otot betis, dalam posisi duduk sekalipun, anak bisa berpindah
tempat.
Sementara untuk bisa berjalan dengan benar dan
lancar, anak perlu melatih otot paha dan pinggul. Hal inisering tidak terjadi jika anak dibiasakan bermain dengan babywalker. Akibatnya otot tungkai tidak terlatih untuk
menyangga tubuh anak saat berjalan dan berpotensi
mengganggu perkembangan motorik kaki anak.
Kemampuan bergerak yg dibutuhkan ketika bayi
berjalan pakai babywalker, tidak akan bermanfaat baginyauntuk berjalan normal – tanpa babywalker
Studi menunjukkan bayi yang duduk dan menggunakan babywalker, akan
berjalan lebih lambat nantinya daripada yang tidak memakai babywalker. Studi lain, menemukan bahwa penggunaan babywalker tidak
berpengaruh terhadap kemampuan bayi berjalan. Bayi akan menjadi malas untuk belajar
berjalan, karena sudah terbiasa menggunakan babywalker.
Menghambat
perkembangan mental
Efek negatif yang jarang
diketahui oleh orang tua adalah penggunaan babywalker dapat
menghambat perkembangan mental anak.
Dalam masa tumbuh
kembangnya, bayi memiliki keinginan natural untuk berpindah tempat atau
mengambil mainan. Umumnya merka melakukannya dengan meregang, berguling atau
merangkak. Keberhasilan dalam proses ini akan menimbulkan rasa puas dalam
dirinya, untuk kemudian berlanjut ke proses yang lebih maju yaitu berusaha
berdiri. Penggunaan babywalker membuat anak kehilangan momen
perkembangan ini.
Penggunaan babywalker menyebabkan anak sulit untuk meningkatkan kemampuan menjaga keseimbangan tubuhnya. Ketika
ia bergerak menggunakan babywalker, maka ia akan selalu memiliki
tumpuan, sedangkan untuk bisa berjalan dengan normal, bayi harus belajar untuk
melangkah tanpa bertumpu kepada benda apapun.
Hal ini menyebabkan anak jadi sering terjatuh ketika melangkah dengan posisi berdiri. Hal ini akanmenimbulkan
trauma yang membuat anak takut melangkah, dan akhirnya membuat dia malas berjalan dan menjadi lambat pandai berjalan.
Kuat dugaan saya bahwa
kehilangan momen keberhasilan, rasa malas dan takut untuk berjalan inilah yang
menyebabkan terhambatnya perkembangan mental anak.
Melatih
anak berjalan
Yang perlu diperhatikan
orang tua jika ingin melatih perkembangan motorik kaki anak, lebih baik anak dilepas di lantai dan
belajar berjalan secara alami dengan kaki telanjang. Jangan lupa juga untukmemastikan lantai dalam keadaan bersih dan
tidak licin agar
anak tidak mudah terjatuh.
Cara sederhana namun terbukti ampuh seperti memberikan kursi plastik kecil untuk didorong
oleh bayiyang sedang belajar berjalan terbukti lebih
bermanfaat.
Yang sering kita lupakan
adalah bahwa cara alami adalah cara yang terbaik untuk menstimulasi tumbuh
kembang anak kita. Lalu buat apa mengeluarkan
uang untuk sesuatu yang tidak bermanfaat bagi perkembangan anak
??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar