Sabtu, 28 September 2013

BPOM Paparkan Segudang Cara Awetkan Makanan Tanpa Formalin

Jakarta, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut bahwa bahan tambahan pangan seperti pengawet tidak berbahaya asalkan sesuai takaran. Namun bila ingin mengganti bahan pengawet dengan cara lain juga bisa dilakukan.

"Penggantian bahan pengawet dengan cara lain itu ada, tetapi itu tidak sesederhana itu. Contohnya pengganti formalin. Pangan bisa lebih awet kalau higienis sanitasi dilakukan, lebih bersih, tidak terkontaminasi, karena formalin itu kan cemaran, mikroba. Jadi setelah harus bersih juga ada rantai dingin atau disimpan di suhu dingin, pasar-pasar kita kan hampir tidak ada itu," ujar Roy Sparringa, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya di kantor BPOM, Jl Percetakan Negara, Jakarta, dan ditulis pada Sabtu (28/9/2013).

Roy mengaku hal ini merupakan tantangan bagi Badan POM untuk menyampaikan kepada produsen atau penjual di pasar untuk memiliki mesin pendingin untuk mengawetkan makanannya. Selain itu yang menjadi tantangan adalah produsen yang masih menggunakan pengawet pada makanan langsung konsumsi, seperti bakso.

"Tetapi untuk pangan olahan ada memang ada pengawet-pengawet tertentu tergantung ph-nya. Contohnya benzoat cocok untuk ph rendah. Tapi kalao ph 5 atau 6 itu probionat," kata Roy.

Roy mengatakan adanya pemberian benzoat yang berlebih dikarenakan pemberian benzoat pada pangan yang tidak sesuai dan tidak disimpan di suhu dingin.

"Misalnya ada pangan yang kalau suhu PH-nya netral dikasih benzoat tidak akan efektif. Tidak ada upaya dari mereka untuk mengatur suhu, sehingga mereka tambah benzoat dalam jumlah berlebih. Begitu juga penggunaan sodium sebegai pengganti boraks, harus dilihat kandungan yang pastinya, pati jenis apa sehingga formulanya berbeda," tuturnya.

Roy mengaku hal inilah yang sulit disampaikan Badan POM kepada masyarakat. Karena adanya formula yang berbeda-beda dalam penggunaan bahan tersebut dan selain itu beberapa produsen juga diakuinya tidak mau menjawab ketika ditanya mengenai berapa banyak sodium yang digunakan dalam produk mereka.

"Pengganti bahan-bahan seperti pengawet dan sebagainya itu memang ada, namun memang ya tidak sesederhana itu. Jadi masih harus ada komunikasi lebih lanjut. Masih banyaklah yang harus kami lakukan," tutup Roy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar